Kelemahan Sepeda Motor Listrik (Part 3-Final)

Posted on January 13, 2010. Filed under: My Experience, Sepeda Motor Listrik | Tags: , , |

Lanjutan dari Posting sebelumnya (Part 2)

5. Jaringan Dealer dan Bengkel Resmi yang Masih Langka

Memang sih sepeda motor listrik itu minim perawatan, tidak perlu ganti oli atau servis rutin karena memang komponennya tidak sebanyak motor bensin. Namun tetap saja yang namanya kendaraan dibawa kesana kemari beresiko mengalami masalah, entah karena kecelakaan atau pemakaian yang ceroboh. Selain itu jika pengguna molis ingin mengganti aki (yang pada suatu saat memang harus diganti) harus ada service center yang terjangkau. Untuk mengatasi kelangkaan service center, salah satu produsen motor listrik mengatasinya dengan mengirimkan teknisinya ke rumah (door to door).

Namun tetap saja konsumen merasa kurang puas jika di dekat lokasi tempat tinggalnya tidak terdapat service center yang bisa didatangi jika sewaktu-waktu sepeda motor listriknya mengalami gangguan. Bahkan faktor service center justru menjadi salah satu nilai jual produk kendaraan bermotor, terutama roda dua. Kelangkaan service center bisa menurunkan minat untuk membeli kendaraan roda dua.

Saya hanya bisa berharap, produsen sepeda motor listrik berani berinvestasi untuk memperluas dealer dan service center ke daerah-daerah yang dianggap potensial. Paling tidak jika pengguna molis sudah cukup banyak, produsen mau tidak mau, harus mengakomodir keinginan konsumen dengan mendirikan service center yang mudah diakses.

6. Desain Yang Tidak Sekokoh dan Secantik Motor Jepang

Rasanya kurang adil jika harus membandingkan sepeda motor listrik buatan dalam negri dengan sepeda motor bensin buatan Jepang. Dari segi harga dan manufaktur sudah terpaut jauh. Namun karena sepeda motor listrik berusaha merebut market share sepeda motor bensin (yang umumnya dari Jepang) sepertinya konsumen secara sadar atau tidak sadar pasti membandingkan desainnya. Apakah desainnya terlihat murahan? apakah sasis dan suspensinya kokoh? intinya konsumen selain mempertimbangkan kinerja kendaraaan, juga mempertimbangkan “how I look on the road“. Jadi paling tidak jika mengendarai molis di jalan raya tidak lantas menjadi minder.

Memang sih dari segi keindahan desain dan kekokohan body, sasis, dan suspensi motor listrik umumnya kalah dari motor bensin (ya jelas aja lah dari harganya aja udah beda). Tapi paling tidak ada beberapa produk molis yang memiliki tampilan dan body yang patut dibanggakan dan ga malu-maluin.

Selayaknya semua produk baru yang masih mencoba merebut hati masyarakat. Sepeda motor listrik masih dalam tahap awal pengembangan produk, dimana konsekensinya masih terdapat kelemahan disana-sini. Masyarakat diharapkan dapat memberi masukan konstruktif terhadap produk baru ini. Dan produsen diharapkan tidak hanya sekedar mencari keuntungan tanpa mendengar keluh-kesah konsumen dan calon konsumennya.

Selain kelemahan yang saya ungkap dalam tiga postingan ini mungkin ada kekurangan-kekurangan lain yang belum terpikirkan oleh saya. Tapi bagaimanapun juga, ide menggunakan sepeda motor listrik sangat layak untuk dipertimbangkan. Bayangkan saja jika di jalan-jalan setengah dari kendaraan roda dua adalah kendaraan tanpa polusi, tanpa suara, tanpa bisa ngebut-ngebutan. Rasa-rasanya wajah jalan raya akan menjadi lebih ramah. Posting ini terbuka bagi rekan-rekan yang memiliki unek-unek, masukan, atau kritik membangun terhadap sepeda motor listrik.

Read Full Post | Make a Comment ( 1 so far )

Kelemahan Sepeda Motor Listrik (Part 2)

Posted on January 11, 2010. Filed under: My Experience, Sepeda Motor Listrik | Tags: , , |

Lanjutan dari Posting sebelumnya (Part 1)

3. Daya Tempuh Yang Terbatas (± 60 km)

Biasanya kemampuan daya tempuh adalah salah satu hal yang menjadi pertanyaan bagi sepeda motor listrik. Memang kemampuan daya tempuh saat full charge (atau full tank pada motor bensin) tidak mampu menyamai sepeda motor bensin yang sekali pengisian bisa mencapai ratusan kilometer. Terlebih lagi, untuk mengisi batere tidak cukup hanya beberapa menit seperti ketika kita mengisi BBM. Jadi jelas sepeda motor listrik bukan untuk alat transportasi jarak jauh, belum saatnya. Saya pribadi riskan jika harus mengendarai sepeda motor listrik ke tempat yang lumayan jauh, atau untuk keperluan keliling-keliling dalam kota. Jadi saran saya untuk pengguna, dan calon pengguna sepeda motor listrik :

  1. Rencanakan rute perjalan Anda sebelum berangkat dengan sepeda motor listrik, hitung jarak pergi pulang (gunakan google map untuk membantu menghitung jarak dari satu lokasi ke lokasi lain). Jika kemampuan molis Anda 60 km full charge jangan mengambil resiko berpergian dengan jarak lebih dari 50 km untuk safe-nya. Atau bagi Anda yang menggunakan molis untuk pergi pulang kerja, dan kebetulan kantornya cukup jauh dari rumah. Tidak ada salahnya meminta izin dari kantor untuk mencharge sepeda motor listrik Anda di kantor.
  2. Untuk perjalanan jarak jauh jangan gunakan molis, selain jarak tempuhnya yang pendek juga karena kurang nyaman mengendarai sepeda motor listrik yang kecepatannya rendah dalam waktu lama, apalagi di jalan raya yang banyak kendaraannya. Lebih aman memilih kendaraan umum atau kendaraan dengan BBM.

Namun untuk penggunaan sehari-hari, saya rasa jarang yang harus menempuh lebih dari 60 km setiap hari dengan kendaraan roda dua.

4. Waktu Pengisian Batere yang Lama (± 8 Jam)

Berapa waktu yang Anda butuhkan untuk mengisi full tank sepeda motor bensin (tidak termasuk mengantri di SPBU)? Rata-rata tidak sampai 5 menit untuk bisa digunakan beratus-ratus kilometer. Kontras dengan sepeda motor listrik yang untuk bisa full charge butuh waktu ber jam-jam. Jadi jika batere molis Anda habis, paling tidak harus menunggu 4 jam lagi untuk bisa digunakan. Jika habis nya di rumah sih tidak masalah, bagaimana jika habisnya di jalan? Kelemahan ini membuat sepeda motor listrik tidak selalu available, tidak bisa digunakan siang dan malam.

Hal ini menjadi PR bagi produsen sepeda motor listrik untuk meriset batere yang tahan lama sekaligus memiliki waktu pengisian ulang yang cepat.

To be continued …. ( to Part 3)

Read Full Post | Make a Comment ( 2 so far )

Kelemahan Sepeda Motor Listrik (Part 1)

Posted on January 10, 2010. Filed under: My Experience, Sepeda Motor Listrik | Tags: , , , |

Motor Listrik di jalananDalam mengulas suatu produk, apapun itu, kita harus jujur. Tidak boleh selalu mengedepankan kelebihan, apalagi melebih-lebihkan. Kekurangan juga harus diungkap secara jujur agar tidak ada pihak-pihak yang dikecewakan di kemudian hari. Saya yakin artikel ini tidak menyurutkan minat berbagai pihak terhadap sepeda motor listrik, justru artikel ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat yang umumnya masih awam terhadap keberadaan sepeda motor listrik. Sehingga masyarakat makin mengenal dan akrab dengan sepeda motor listrik.

Tanpa basa-basi lagi berikut saya ulas beberapa kelemahan sepeda motor listrik (kebanyakan berdasarkan pengalaman pribadi) :

1. Usia Aki/Batere yang terbatas (± 2 tahun)

Aki atau batere merupakan komponen vital (selain dinamo) bagi sepeda motor listrik. Bisa dibilang aki merupakan jantung dan paru-paru bagi sepeda motor listrik. Tanpanya, sepeda motor listrik Anda hanyalah pajangan. Satu hal yang jarang diinformasikan oleh produsen molis adalah usia pakai (life time) aki dan berapa harga aki baru. Karena yang (mungkin) dikhawatirkan oleh produsen jika informasi ini diberi tahu ke calon konsumen akan menyurutkan minat untuk membeli sepeda motor listrik. Usia pakai dan harga aki untuk masing-masing merk sepeda listrik berbeda-beda, namun umumnya usia pakai tidak jauh dari 2 tahun, dan harga aki kurang lebih 1 juta rupiah. Jadi bagi Anda yang sekarang berminat membeli motor listrik, saya sarankan untuk :

  1. Mulai menabung untuk mengganti aki sepeda motor listrik anda 2 tahun mendatang. Rp. 50.000/bulan (Rp.1.200.000/2 tahun) saya rasa cukup.
  2. Sebelum membeli sepeda motor listrik tanyakan kepada produsen barapa usia pakai aki dan berapa harga penggantinya. Untuk antisipasi penggantian

Juga tidak menutup kemungkinan di kemudian hari hadir aki dengan teknologi yang lebih maju dengan usia pakai yang lebih panjang.

2. Kecepatan Maksimal yang Rendah (± 40 km/jam)

Di jalan raya, tidak dipungkiri kecepatan memegang hal penting. Terlalu pelan kadang mengesalkan, apalagi di jalan raya yang padat pengendara dan sesak dengan polusi. Rasa-rasanya ingin cepat sampai rumah dan tidak sabar dengan kecepatan 40 km/jam. Kecepatan yang saya maksudkan bukan dimaksudkan untuk ngebut-ngebutan, tapi untuk mendahului kendaraan lain yang kecepatannya lebih rendah dari kita (terutama kendaraan-kendaran besar yang sangat tidak nyaman berkendara di belakangnya). Berdasarkan pengalaman pribadi, saya ragu untuk mendahului trailer dengan kecepatan  ±35 km/jam, sedangkan kecepatan maksimal sepeda motor listrik saya cuma 40 km/jam (apalagi dengan akselerasi yang halus), kejadian seperti ini yang menjadi dilema. Jika harus membuntuti dari belakang paru-paru kotor, muka hitam, nafas sesak. Jika harus menyusul … sangat membahayakan, perlu ekstra hati-hati dan perhitungan. Well, kejadian seperti itu memang jarang terjadi, namun perlu diantisipasi sebelumnya agar tidak kecewa setelah membeli sepeda motor listrik dan menghadapi kejadian yang tidak mengenakkan di jalan raya. Satu lagi, dengan kecepatan rendah kita dipaksa berada di jalur kiri, yang terkadang jalan di jalur kiri lebih rusak daripada jalan yang ada di jalur kanan. Semoga molis-molis dengan kecepatan maksimal yang lebih tinggi bisa cepat hadir di Indonesia. Amin

To be continued …. ( to Part 2)

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Vietnam Mengembangkan Sepeda Motor Listrik Baru

Posted on December 30, 2009. Filed under: Molis Around The World | Tags: , , , |

Molis di VietnamSeperti yang banyak pengunjung atau penduduk Vietnam ceritakan pada Anda, kalau jalan-jalan di negeri itu dipadati sepeda motor skuter berbahan bakar bensin.

Dan mereka adalah penyumbang polusi terbesar di kota Vietnam.

Tapi tak lama lagi akan hadir alat transportasi alternatif yang cepat dan lebih ramah lingkungan.

Dengan bantuan para insinyur dari negara bagian Texas, sebuah perusahaan Vietnam berencana memproduksi jenis sepeda motor listrik baru dalam tahun ini.

Texas memang dikenal paling besar konsumsi bensinnya untuk kendaraan bermotor di dunia.

Dengan menggunakan motor listrik baru yang revolusioner, mereka menjanjikan hasilnya akan secepat sepeda motor berbahan bakar bensin tradisional.

Dari Hanoi, cerita selengkapnya disampaikan Matt Steinglass.

Dibandingkan negara lain di dunia, Vietnam memiliki lebih banyak sepeda motor skuter. Ada 22 juta sepeda motor di negeri itu. Perbandingannya satu sepeda motor untuk empat orang.

Itu sebabnya, ketika seorang warga Texas, Christian Okonsky, mencari tempat untuk memproduksi dan memasarkan sepeda motor listrik berteknologi tinggi, dia datang kemari.

“Pertama kali saya datang ke Hanoi, saya sangat takjub dengan banyaknya skuter. Kami banyak merekamnya di berbagai lampu merah, dan saya tidak bisa percaya bagaimana jumlah motor lebih banyak ketimbang mobil. Dan para pengendara itu menggunakan masker, untuk melindungi mereka dari polusi.”

Okonsky, 46 tahun, memulai karirnya di perusahaan komputer Dell, lalu keluar untuk membangun perusahaannya sendiri. Ia merancang peluncur roket untuk pesawat tempur F 22 Angkatan Udara Amerika Serikat.

Beberapa tahun lalu, ia menemukan teknologi yang telah dikembangkan insinyur lain. Sebuah cara menggunakan material nano kristal, yang terbuat dari kristal yang sangat kecil. Kristal yang begitu kecilnya hingga sulit dilihat dengat mata telanjang, digunakan sebagai inti motor listrik.

Okonsky telah menggunakan teknologi untuk membuat motor kecil dengan tenaga lebih besar dari yang sudah ada. Selain merubah karir, ia mengaku proyek itu juga merubah hidupnya.

“Sebagai seorang insinyur, Anda merancang banyak produk. Tapi seiring pejalan karir, saat ini Anda ingin merancang produk yang berbeda. Dan ini yang saya rasakan. Saya menanamkan semua uang pribadi serta uang perusahaan untuk usaha ini. Saya kira itu hal yang masuk akal.”

Skuter lisrik, terutama buatan Cina, telah ada di Vietnam sejak beberapa tahun lalu. Tapi penjualannya tidak begitu bagus. Menurut warga Vietnam, penyebabnya adalah motor itu tidak cukup kuat untuk mengangkut keluarga seperti sepeda motor biasa.

Tran The Loan, Deputi Direktur Bagian Pengawasan Polusi Vietnam menjelaskan.

“Sepeda motor listrik telah lama dijual di Vietnam, namun tidak berhasil menembus pasar. Kebanyakan karena kecepatannya lambat. Dan Anda tidak bisa mengisi ulang batere berulang-ulang, harus beli batere baru. Ini membuat sepeda motor listrik yang ada tidak ekonomis.”

Okonsky membuat perusahaan baru bernama KLD Energy. Nama ini diambil dari awalan nama ketiga anaknya Kyle dan Dean.

Ketika KLD membuat teknologi mereka dalam bentuk contoh motor skuter, mereka membuat kendaraan yang bisa melaju dari nol hingga 100 kilometer/jam dalam 10 detik. Ukuran motor itu juga kecil namun kuat, tidak perlu gigi atau drive train. Langsung dibuat ke roda belakang.

Okonsky menjelaskan mengapa motor buatannya bisa berbeda.

“Tidak ada motor di luar sana yang punya frekuensi tinggi seperti ini, dengan rasio rpm rendah. Dan ini semua sudah kami patenkan. Sekarang yang sudah kami kerjakan adalah dalam bentuk stator dengan inti nano kristal. Kami tidak mematenkan cara membuatnya karena ini terkait 20 langkah proses yang sifatnya pasar.”

Bila antusiasme Okonsky mudah dipahami, tidak halnya dengan penjelasan teknisnya yang lebih rumit.

Motor listrik bekerja dengan cara menggerakan kutub magnet maju mundur sehingga  baling-baling bisa berputar. Setiap gerakan kutub menghasilkan panas dan pada motor tradisional akan menjadi terlalu panas jika bergerak terlalu cepat.

Tapi nano kristal pada motor KLD membuat motor tidak panas ketika mereka bergerak. Ini artinya motor bisa bergerak lebih cepat dan menghasilkan kekuatan yang lebih besar. Ini mirip seperti mesin sepeda motor 600 cc.

Okonsky membawa contoh skuternya ke Vietnam untuk pertama kalinya awal bulan ini. Bekerja sama dengan pabrik Vietnam, Sufat, dia berharap motor berkekuatan besar pertama ini ada di pasaran awal tahun depan.

Pertanyaan kini adalah apakah orang Vietnam mau membelinya?

Tran The Loan mengungkapkan banyak warga Vietnam yang tertarik untuk menyelamatkan lingkungan terutama bila itu tidak berdampak pada gaya hidup mereka.

“Ini tidak hanya terjadi di Vietnam. Seluruh dunia juga berusaha beralih dari motor berbahan bakar fosil. Manfaatnya jelas. Ini akan mengurangi pencemaran lingkungan. Tapi konteks Vietnam juga perlu diperhatikan. Sebagai contoh, berapa harganya, apakah cocok dengan kebiasaan para pengguna, apakah itu lebih nyaman untuk mereka?”

Bagi Duong Van Huong, tujang ojek berusia 40 tahun, hanya ada satu masalah pada sepeda motor listrik. Padahal inilah yang paling disukai orang bukan Vietnam dari sepeda motor jenis ini.

“Satu hal yang tidak saya sukai dari motor ini adalah tidak berisik ketika mengendarainya. Ini menyebabkan pengendara yang lain tidak memperhatikan keberadaanya di jalan. Ini bisa menyebabkan mudah terjadi kecelakaan.”

Tapi bagi perancang grafis, Nguyen Thanh Trung, 27 tahun, yang utama adalah bagaimana tampilan skuter tersebut.

“Jika saya harus memilih antara yang mengunakan listrik atau bensin, menurut saya yang listrik lebih baik untuk lingkungan. Tapi bentuknya tidak sebagus yang pakai bensin. Itu sebabnya penjualan motor listrik tidak terlalu bagus. Jika para produsen mengembangkan rancangan yang bisa menarik orang muda serta harganya masuk akal, itu bagus sekali.”

Membuat motor yang nyaman bagi warga Vietnam artinya motor itu bisa dipercaya mutunya dan mudah dirawat.

Tapi ujicoba awal contoh skuter listrik ini tidak berhasil sepenuhnya.

Di bagian belakang kantor KLD yang kecil di pinggiran kota Hanoi, kepala insinyur perusahaan itu, Hector Moya, merakit sepeda motor itu dengan mudah.

Tapi penggerak tidak menghasilkan apapun selain hentakan kecil pada roda belakang.

Hari itu, mesin motor tidak mau hidup, tapi kemudian Okonsky mengirimkan gambar Moya yang mengendarai sepeda motor itu di jalanan.

Gambar itu sangat mengesankan. Jika KLD dan Sufat bisa membuat sepeda motor mereka berjalan seperti ini setiap kali Anda memutar kunci, motor ini akan digandrungi para penggila motor Vietnam.

Sepeda motor ini akan dibandrol dengan harga antara 1,500 and 2000 dollar atau sekitar 15 hingga 20 juta rupiah. Harga ini tak jauh berbeda dengan motor keluaran Honda Future yang berbahan bakar bensin. Namun, menyumbang sangat besar dalam usaha menyelamatkan lingkungan.

Sumber: http://www.asiacalling.org

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Sepeda Makin Tersisih di Cina, Motor Listrik Mulai Digandrungi

Posted on December 30, 2009. Filed under: Molis Around The World | Tags: , , |

sepeda mulai dgantikan motor listrikPesatnya perkembangan ekonomi Cina dari kejauhan bisa dilihat dari berdirinya gedung-gedung megah pencakar langit, pusat perbelanjaan yang berkilau, serta butik-butik ternama.

Dari dekat, perkembangan itu juga mempengaruhi pola transportasi penduduk, sepeda semakin banyak ditinggal, diganti mobil atau sepeda motor, atau sepeda motor listrik. Kemacetan telah merajalela di jalan-jalan utama di kota Beijing belakangan ini menggantikan aliran ribuan pengendara sepeda yang dulu menguasai jalan.

“Pengendara mobil sangat agresif. Mereka tidak akan menunggu anda barang sedetik,” kata Wang Litang, seorang pensiunan pegawai pemerintah di Beijing berusia 65 tahun.

Tapi kejutan budaya juga tidak membuat semua warga nyaman. Bai Liping, seorang pegawai perusahaan asuransi berusia 45 tahun mengatakan keluarga mereka membeli mobil pertama tahun 1990 namun kembali menjualnya tahun lalu untuk diganti dengan sepeda motor listrik. Dia mengatakan bukan kesadaran terhadap pemanasan global yang membuatnya beralih ke motor listrik tapi murni keandalan. “Memiliki mobil tidak semudah memiliki motor listrik.”

Penduduk lain di pinggiran kota Beijing, Zhang Shu Mei berusia 39 tahun mengatakan dengan motor listrik ia hanya butuh 15 menit ntuk sampai ke pasar terdekat. “Memang kita kedinginan naik motor listrik tapi tidak ada pilihan lain, kita mau menggunakan apa kalau tidak menggunakan motor ini?” kata Zhang.

Fungsi sepeda menurut Asosiasi Sepeda Cina juga berubah. Kini makin banyak penduduk yang membeli sepeda gunung dengan gigi bertingkat, bukan untuk transportasi utama namun untuk rekreasi.

Sedangkan Kementerian Kesehatan Cina bahkan sudah mencatat bahwa pergeseran kebiasaan itu membuat penduduknya lebih malas dan berat badan rata-rata mereka naik dibanding persentase di era 90-an awal. Di kota kecil kini 22 persen dari jumlah penduduk sudah masuk kategori gemuk, sedangkan di kota besar porsinya sudah mencapai 30 persen.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Penjelajah Liar Bertenaga Baterai

Posted on December 30, 2009. Filed under: Molis In News | Tags: , , |

Molis TrailMotokros bertenaga listrik tampaknya akan benar-benar menguasai arena balap berlumpur di masa depan. Saat ini, sejumlah produsen mengembangkan teknologi kendaraan penjelajah medan tanah itu. Bahkan, tak sedikit yang telah merilis produk ramah lingkungan itu ke publik.

Neil Saiki, desainer Zero X dari Zero Motorcycles menegaskan, motokros memang harus lebih memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Terutama motokros yang digunakan di ajang balap. Suara bising yang sangat keras yang keluar dari knalpot motor ini, menurutnya, bisa mengancam masa depan. Terlebih ketika hal itu dipadukan dengan efek dari gas buang yang ditimbulkan.

”Jujur, saya begitu menyukai berkendara dengan motokros. Ini adalah alasan sesungguhnya saya melakukannya (merancang motokros listrik),” ucap Saiki kepada Autopia. ”Saya memimpikan bisa membuat motor yang sangat cepat sekaligus nyaman untuk dikendarai.”

Zero X sendiri saat ini sudah dijual bebas di pasaran. Harga per unitnya sekitar Rp 72 juta. Sepeda motor berbobot sekitar 63 kilogram ini menggunakan batere lithium-ion sebagai sumber tenaga. Dengan kekuatan sebesar 23 tenaga kuda, kecepatan pacu motor bisa mencapai 91 kilo meter per jam (57 mph).

”Edisi jalan rayanya akan diluncurkan secepatnya tahun depan,” imbuh Saiki.

Saiki memulai untuk mengembangkan Zero X sekitar lima ahun silam. Idenya muncul setelah dia mengikuti sebuah acara yang digelar NASA. Yaitu diskusi yang menganalisis seputar perkembangan teknologi transportasi. Ketika itu, Saiki langgsung memiliki keyakinan bahwa energi listrik adalah jawabannya, dan sepeda motor adalah objek yang tepat untuk mengembangkannya.

”Sepeda motor lebih kecil dan lebih praktis dari mobil. Regulasi juga tidak akan menjadi halangan ketika harus meluncukan ini ke jalan raya,” tegasnya.

Sepeda motor jenis off-road sendiri, menurut Saiki, merupakan jenis yang paling cocok untuk merealisasikan idenya. Alasannya, jarak yang ditempuh para pengguna sepeda motor ini relatif tidak terlalu jauh. Di sisi lain, motor listrik juga mampu memberikan torsi yang besar. ”Ini kelebihan lain yang didapat.”

Tenaga instan yang dihasilkan Zero X, papar Saiki, akan membuat penunggangnya harus ekstra hati-hati. Karena motor ini begitu hening. ”Tetapi sedikit saja Anda menarik gas dengan kencang, maka seketika roda depannya akan terangkat,” ujarnya. ”Katupnya begitu sensitif.”

Motor ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 detik untuk mencapai kecepatan terendahnya, yaitu sekitar 48 kilometer per jam (30 mph). Sedangkan untuk mencapai kecepatan maksimum 92 kilometer per jam (57 mph), waktu yang dibutuhkan bisa mencapai dua kalinya. Dengan batere yang berbobot sekiar 18 kilogram, motor ini bisa melaju sekitar dua jam. Kisaran waktu yang sama juga dibutuhkan untuk pengisian ulang batere dengan menggunakan soket biasa.

Mirip Sepeda Gunung

Tampilan motokros yang dilengkapi rem hidrolik dan suspensi yang adjusable ini memang sangat mirip dengan sepeda gunung. Jangan aneh, karena ini bukan sebuah kebetulan. Sebab, Saiki jugalah yang merancang sepeda gunung Santa Cruz, Haro dan Mountain Cycles.

Saiki yang memiliki titel insinyur ruang angkasa ini telah mengerjakan tujuh prototipe dan 300 lebih rancangan dari komponen semua tipe tersebut. Sepeda motor itu dikerjakan Saiki di sebuah pabrik dekat Santa Cruz. Saiki berharap bisa memroduksi sekitar 300 unit hingga musim panas mendatang. Sejak April lalu hingga saat ini, sebanyak 127 unit Zero X telah terjual. Itu belum termasuk 77 pesanan dalam daftar tunggu, di mana dua di antaranya memesan mendadak ketika dia melihat motor tersebut melintas di depan kantornya.

”Sekitar 75 persen konsumen Zero X adalah pengendara motokros musiman,” ujarnya.

Sedikit bocoran, Zero X edisi jalan raya akan mulai dipasarkan Januari 2009 mendatang. Motor ini dikabarkan mampu melaju hingga sekitar 100 kilometer dengan kecepatan maksimum 112 kilometer per jam. Banderolnya sekitar US$ 9 ribu atau sekitar Rp 87 juta.

Sumber : http://otomotif.vivanews.com

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Sepeda Motor Listrik Honda E4-01 Diproduksi 2010

Posted on December 29, 2009. Filed under: Review Produk Molis | Tags: , , , |

Motor Listrik HondaPabrikan motor Honda Jepang, Honda Motor Company (HMC), bakal merampungkan proyek roda dua bertenaga listrik atau electric motorcycle (EM) pada 2010. Konsep ini sesuai dengan kampanye Honda demi lingkungan hidup yang sudah diteriakkan lima tahun silam.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur HMC Takeo Fukui yang dikutip salah satu situs web roda dua di dunia, pertengahan Desember lalu. “Motor listrik akan meredam zat berbahaya seperti C02. Tahap awal akan diproduksi motor listrik untuk kebutuhan jarak pendek. Dua tahun ke depan, jadwal penting untuk menduniakan motor listrik Honda,” ungkap Fukui.

Pada 3-4 tahun silam, Honda memang gencar memperkenalkan motor listrik. Ajang Tokyo Motor Show (TMS) dimanfaatkan sebagai kampanye EM. Ambil contoh Honda E4-01 mulai dipajang di TMS 2004 yang kemudian dikembangkan terus dari Honda Griffone dengan basis mesin 900 cc. Beratnya, di bawah 200 kg.

Ucapan Fukui bisa jadi maklumat yang kemungkinan berimbas ke Indonesia. Direktur Marketing PT Astra Honda Motor Johannes Loman belum memberi jawaban positif. “Kami belum bisa memastikan hal ini. Sepanjang teknologi itu (motor listrik) cocok untuk Indonesia, kami akan mempelajarinya,” tegas Loman.

Sumber: http://www.kompas.com

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Menyulap Kawasaki Jadi Motor Listrik

Posted on December 29, 2009. Filed under: Modifikasi Molis | Tags: , , , |

Kawasaki NinjaSemasa sekolah, Tom Miceli lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menggambar mobil balap daripada mencatat pelajaran. Kebiasaan corat-coret itu ternyata amat berguna di kemudian hari, yakni membantu mahasiswa 22 tahun itu membuat salah satu sepeda motor sport listrik paling top yang pernah kita lihat.

Miceli merakit sepeda motor listrik yang dinamai Ion itu untuk tugas akhirnya di Appalachian State University, Boone, North Carolina, Amerika Serikat. Mahasiswa jurusan desain industri itu diwajibkan mengerjakan proyek menciptakan sesuatu yang merefleksikan semua ilmu yang dipelajarinya.

Awalnya dia memilih proyek sederhana yang tidak terlalu memeras otak. “Saya ingin membuat sesuatu yang ramah lingkungan, tapi tidak mengorbankan performanya,” kata Miceli.

Berdasarkan pengalamannya mengendarai sepeda motor trail selama beberapa tahun, Miceli melucuti sebuah Kawasaki ZX6 Ninja 1996 hingga tinggal rangkanya dan mulai bereksplorasi. Hasilnya, sebuah sepeda motor listrik rakitan sendiri yang mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 112 kilometer per jam dan menempuh jarak 96,5 kilometer.

Dengan waktu yang mepet, hanya satu semester, Miceli langsung mendesain sepeda motor impiannya. Dia menggabungkan gagasan, sketsa, dan model CAD, serta mengambil inspirasi dari beberapa sepeda motor favoritnya, termasuk KTM RC8. Miceli menghendaki tampilan yang hampir futuristik dan modern, tapi tetap dalam kisaran yang diminati para pengendara sepeda motor saat ini. Ketika desain sepeda motor listrik itu selesai, Miceli cuma punya waktu dua bulan sebelum tenggat habis.

Dia membongkar Ninja-nya sampai rangka dan rodanya. Sebuah kotak baterai berisi dua lusin baterai litium besi fosfat (LiFePO4) 40Ah dipakai untuk menggantikan mesin 600 cc. Satu pak baterai itu diperkirakan memiliki total output sekitar 3 kilowatt per jam (kWh). Ramuan itu memasok energi pada motor AC 6,75 inci dan menghasilkan tenaga 43 tenaga kuda dan torque 13 meter-kilogram, angka yang melampaui sepeda motor listrik Zero S yang ada di pasar saat ini. Sedangkan berat dan pusat gravitasi sepeda motor listrik ini tak beda jauh dengan sepeda motor aslinya.

Kotak tersebut bisa mengisi ulang energi hingga penuh dalam enam jam dari sebuah stop kontak standar 110 volt. Miceli memperkirakan sepeda motor listrik itu mampu menempuh jarak sejauh 96,5 kilometer dan mencapai kecepatan puncak sekitar 112 kilometer per jam. Sayangnya, dari segi akselerasi, Ion masih ketinggalan, paling tidak untuk sementara ini.

Walau telah lulus, sampai saat ini Miceli terus merombak dan menyempurnakan sepeda motor barunya itu. Dia mengganti baterai 40Ah dengan 60Ah serta sistem transmisi dua kecepatan custom-made yang masih dirahasiakannya. Dengan berbagai tambahan itu, Miceli berharap Ion dapat menembus 80 kilometer per jam dan berakselerasi hingga di atas 160 kilometer per jam dalam hitungan detik.

Untuk menciptakan sepeda motor listrik yang tak cuma ramah lingkungan, tapi juga layak diperhitungkan di jalan raya, Miceli mendapatkan “sedikit” bantuan dari ayahnya, seorang insinyur listrik. Beliau yang membereskan masalah “kabel” yang rumit itu. Hasilnya, sistem listrik Ion kini amat efisien, misalnya sistem pencahayaannya menggunakan lampu LED yang membutuhkan daya listrik tak lebih dari 1 ampere.

Namun, Miceli mengatakan bahwa bagian tersulit proyek itu adalah membuat bodi sepeda motor karena membutuhkan banyak tenaga. Bahkan untuk membuat bodi itu pula Miceli harus mengorbankan “kehijauan” sepeda motor listrik. Keterbatasan dana dan bentuk alami sepeda motor itu membuat Miceli terpaksa menggunakan busa polystyrene untuk membentuk bodi sepeda motor. Walau begitu, Miceli amat puas karena sepeda motor itu memiliki penampilan seperti yang diinginkannya.

Biaya pembuatan Ion mencapai US$ 12 ribu, separuhnya digunakan untuk membuat baterai dan drivetrain atau sistem penggerak. Untuk merealisasi proyek tersebut, Miceli mendapat dana hibah dari komunitas lokal di kampusnya. Untuk proyek itu dia memperoleh nilai A. “Saya tidak membuat sepeda motor itu sekadar mencari nilai,” ujarnya. “Saya membuatnya karena itu adalah apa yang saya ingin lakukan, sekaligus gerbang untuk memperoleh pekerjaan di bidang yang saya inginkan.”

Sebenarnya Ion bukanlah motor listrik tercepat yang ada saat ini. Beberapa perusahaan otomotif juga berlomba-lomba menciptakan kendaraan listrik karena menipisnya cadangan minyak dunia, plus isu polusi lingkungan dan pemanasan global membuat orang mulai melirik bahan bakar lain yang lebih “bersih”.

Awal September lalu, Mission Motors, sebuah perusahaan otomotif Amerika, membuktikan bahwa sepeda motor listrik buatan mereka sanggup melaju 241,4 kilometer per jam seperti klaim mereka selama ini. Dalam proses uji coba di lapangan garam Bonneville di Utah.

Jeremy Cleland, manager produk di Mission Motors, mencatat rekor baru tak resmi untuk sepeda motor listrik. Dia memacu sepeda motor itu hingga mencapai kecepatan 241,5 kilometer per jam, dua kali lipat lebih cepat daripada Ion.

Edward West, pendiri sekaligus presiden perusahaan yang berbasis di San Francisco itu, menyatakan rekor itu dicapai dalam kondisi lapangan garam yang buruk dan embusan angin samping yang amat kuat. “Ini momen bersejarah bagi kendaraan listrik dan bukti bahwa era sepeda motor listrik telah dimulai,” ujarnya.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Tertarik Dengan Sepeda Motor Listrik?

Posted on December 28, 2009. Filed under: Sepeda Motor Listrik | Tags: , , , |

Emoto VIPApakah anda bosan dengan kemacetan?

Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang terjangkau oleh masyarakat dan sangat efisien untuk membawa barang maupun membawa penumpang ke tempat yang cukup jauh. Sepeda motor pun bisa lebih hemat dibandingkan transportasi masal yang belum sempurna terutama bila tinggal di tempat yang kekurangan transportasi masal. Oleh sebab itu semakin banyak orang memilih membeli sepeda motor, bahkan banyak yang beralih dari naik mobil jadi jadi sepeda motor karena macet.

Namun ternyata sepeda motor menghasilkan banyak sekali polusi.Menurut Badan Pusat Statistik jumlah sepeda motor di Jakarta bertambah 1.035 buah per hari atau hampir lima kali lipat dari pertumbuhan mobil.Bisa dibayangkan betapa banyaknya polusi yang dihasilkan oleh motor saja.

Anda ingin punya kendaraan yang murah dan ramah lingkungan?

Berikut ini adalah salah satu option yang dapat anda pilih.

Sepeda listrik atau sepeda motor listrik adalah salah satu alternatif alat transportasi yang murah dan tidak mengeluarkan polusi. Sepeda motor listrik hanya menggunakan aki sehingga tidak mengeluarkan polusi sama sekali. Sepeda motor listrik pun sudah bisa jalan dengan kecepatan hingga 60 km/jam sehingga untuk berkendara di dalam kota sangat cukup. Apalagi kalau cuma rumah ke kantor atau rumah ke kampus. Karena ada tenaga listrik, maka sepeda motor pun lengkap dengan lampu sein, lampu penerangan, klakson, dan lampu rem.

Salah satu produsen sepeda motor listrik memberi keterangan perkiraan biaya perjalanan dengan jarak 80 km hanya Rp. 800,–. Perhitungan ini didapatkan dari pemakaian energi sebanyak 1,5 kilowatt jam (kWh) untuk menempuh jarak 80 kilometer pada jalan datar. Saat ini tarif dasar listrik untuk 1 kWh mencapai Rp 600, sehingga beban biaya listrik untuk jarak 80 kilometer itu hanya Rp 900. Sedangkan untuk menempuh jarak 80 kilometer, sepeda motor konvensional diperkirakan membutuhkan bahan bakar bensin hingga 2 liter. Dengan demikian, sepeda motor itu terbebani biaya pembelian bensin Rp 9.000 untuk jarak yang sama. Jadi bisa menghemat hingga 90%.

Bayangkan betapa murah dan ramah lingkungan.
Selain itu, kita tidak perlu susah mengurus surat-surat kendaraan. Hal ini dikarenakan sepeda motor listrik diperlakukan seperti sepeda biasa yang tidak memerlukan surat-surat khusus.

Sepeda motor listrik ini di bandrol dengan kisaran harga 5-9 juta rupiah. Bahkan lebih murah daripada sepeda motor biasa.

Ingin mencoba???

Sumber : http://adam2shadow.multiply.com/

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Sepeda Motor Listrik Zero S Meluncur

Posted on December 28, 2009. Filed under: Review Produk Molis | Tags: , , |

ZeroSSetelah sebelumnya Zero Motorcycles menciptakan sepeda motor listrik pertama di dunia yang diproduksi massal Zero X, kini perusahaan yang berbasis di kota Santa Cruz, California, Amerika Serikat (AS) ini menciptakan varian terbarunya Zero S.

Sepeda motor ini adalah sepeda motor pertama mereka yang legal untuk digunakan di jalan rata. Zero S ini memiliki 31 tenaga kuda dan tenaga putaran 62.5 lb ft, dapat mencapai kecepatan maksimal 60 mil per jam.

Zero S adalah versi lanjut dari Zero X yang telah keluar sebelumnya. Zero X berbentuk lebih kecil, dengan 20 tenaga kuda dan tidak dapat digunakan di jalan umum. Zero S dapat menempuh jarak 60 mil dengan satu kali isi ulang baterai (charge) sampai 4 jam.

Body motor ini menggunakan aluminium seperti yang digunakan pada pesawat terbang dan disertai power pack “Z-Force” untuk peningkatan akselerasi, Zero S juga memiliki speedometer digital dan lampu depan yang “spesial”.

Harga dari Zero S ini sendiri adalah US$ 10.000 atau sekitar Rp 120 juta dan mulai dipasarkan pada bulan Mei 2009. Kapan ya sepeda motor ini masuk Indonesia?

http://www.inilah.com

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

« Previous Entries

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...